Penembakan mematikan terjadi di sebuah gudang komestik di negara bagian Ohio, Amerika Serikat (AS). Sedikitnya satu orang tewas dan lima orang lainnya mengalami luka-luka akibat penembakan tersebut. Pelaku penembakan berhasil kabur dan kini masih diburu.
Penembakan fatal itu, seperti dilansir AFP, Rabu (5/2/2025), terjadi di sebuah gudang kosmetik yang ada di area New Albany, Ohio, pada Selasa (4/2) tengah malam waktu setempat.
Kepala kepolisian setempat, Greg Jones, mengatakan kepada wartawan bahwa situasi penembakan itu masih “aktif”. Dia menyebut penembakan itu mengakibatkan “satu kematian” dan menyebabkan lima orang menderita luka tembak, yang telah dibawa ke rumah sakit setempat.
Jones menyebut pelaku penembakan itu masih buron. Motif di balik penembakan mematikan ini belum diketahui secara jelas.
“Orang yang diburu — kami meyakini kami mungkin sudah mengetahui lokasi mereka. Kami tidak memiliki alasan untuk meyakini bahwa mereka menjadi ancaman umum bagi masyarakat,” kata Jones dalam konferensi pers yang digelar di dekat lokasi penembakan pada Rabu (5/2) dini hari.
“Tampaknya ini adalah jenis serangan yang ditargetkan,” sebutnya.
Dia menambahkan bahwa pihak kepolisian mengevakuasi sekitar 150 orang dari lokasi kejadian. Para personel kepolisian juga menemukan senjata api di dalam gudang yang menjadi lokasi penembakan.
Jones, dalam pernyataannya, mengatakan kepolisian berupaya menahan pelaku penembakan sebelum bisa memberikan komentar soal keberadaannya.
“Ini merupakan sebuah tragedi. Hal ini telah terjadi di seluruh Amerika Serikat, kami berharap hal ini tidak akan pernah terjadi di sini,” ucapnya.
Penembakan merupakan insiden yang sangat mengkhawatirkan di AS karena jumlah senjata api lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk negara tersebut.
Menurut database Arsip Kekerasan Bersenjata, sejak 1 Januari tahun ini, setidaknya telah terjadi 26 penembakan massal di seluruh wilayah AS. Penembakan massal didefinisikan sebagai penembakan yang melibatkan setidaknya empat korban, baik terluka atau tewas.