Tak Hanya AC Milan, Siapa Saja Klub yang Pernah Kena Sanksi Berat dari UEFA di Liga Europa?

Europa League draw: Man Utd v AC Milan as Arsenal face Olympiakos -  Adomonline.com

UEFA Europa League bukan hanya ajang kompetitif bagi klub-klub Eropa papan tengah hingga atas, tetapi juga panggung yang diawasi ketat oleh UEFA dari sisi regulasi dan etika. Belakangan, AC Milan sempat tersandung sanksi akibat pelanggaran aturan UEFA, namun mereka bukan satu-satunya klub besar yang pernah mendapat hukuman berat. Berikut daftar klub yang pernah dihukum serius oleh UEFA di kompetisi Liga Europa.


1. AC Milan – Pelanggaran Financial Fair Play (FFP)

Pada 2018, AC Milan dijatuhi sanksi oleh UEFA karena pelanggaran aturan Financial Fair Play. Kala itu, klub asal Italia tersebut gagal memenuhi persyaratan break-even point dan sempat dilarang tampil di kompetisi Eropa selama satu musim. Meskipun sanksi ini akhirnya dibatalkan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), reputasi Milan sempat tercoreng.


2. Manchester City – Ancaman Larangan Dua Musim

Meski lebih banyak berkiprah di Liga Champions, Manchester City sempat terancam dilarang tampil di kompetisi Eropa, termasuk Liga Europa, pada 2020 akibat pelanggaran berat FFP. UEFA awalnya menjatuhkan larangan dua musim, namun keputusan ini juga dibatalkan oleh CAS. Meski lolos dari hukuman, kasus ini menjadi preseden kuat bahwa UEFA tidak segan bertindak tegas, bahkan kepada klub raksasa.


3. Fenerbahçe & Beşiktaş – Skandal Pengaturan Skor

Dua klub raksasa Turki ini terkena sanksi berat dari UEFA pada 2013. Fenerbahçe dilarang tampil di kompetisi Eropa selama dua musim, sementara Beşiktaş dijatuhi larangan satu musim, semuanya terkait skandal pengaturan skor di liga domestik. Ini menjadi pukulan telak bagi sepak bola Turki dan mencoreng nama baik klub di level internasional.


4. Dnipro Dnipropetrovsk – Masalah Keuangan

Finalis Liga Europa 2015 ini harus menerima kenyataan pahit setelah UEFA melarang mereka tampil di kompetisi Eropa selama tiga musim mulai 2016. Masalah gaji pemain yang belum dibayar dan laporan keuangan yang kacau menjadi penyebab utama. Klub Ukraina ini akhirnya mengalami penurunan drastis dan bahkan sempat dinyatakan bangkrut.


5. Málaga CF – Gagal Bayar Utang

Málaga, yang sempat mencuri perhatian di kompetisi Eropa pada awal 2010-an, juga dilarang tampil di Liga Europa musim 2013–2014. UEFA menjatuhkan hukuman karena klub asal Spanyol ini memiliki tunggakan utang yang tidak dilunasi tepat waktu. Meskipun tampil gemilang di lapangan, secara administrasi mereka gagal memenuhi standar UEFA.


6. Partizan Belgrade – Hutang Pajak dan Gaji

Klub asal Serbia ini dilarang tampil di Liga Europa pada 2013 karena memiliki utang yang tidak dibayar kepada otoritas pajak dan mantan pemain. UEFA menegaskan bahwa pelanggaran ini adalah bentuk ketidakdisiplinan finansial yang tak bisa ditoleransi.


Sikap Tegas UEFA Jadi Cermin Profesionalisme

Kasus-kasus di atas membuktikan bahwa UEFA tidak main-main dalam menegakkan aturan, terutama menyangkut transparansi keuangan, match-fixing, dan utang. Tak peduli besar atau kecilnya nama klub, pelanggaran tetap dihukum demi menjaga integritas kompetisi.

Bagi para fans, ini menjadi pelajaran bahwa kejayaan klub di atas lapangan harus dibarengi dengan tata kelola yang sehat di luar lapangan. Dan bagi klub-klub Eropa, Liga Europa bukan sekadar tempat mencari trofi, tapi juga ajang pembuktian profesionalisme menyeluruh.

Baca Juga: